Mau Kenal lebih Dekat Klik Link Di Bawah Ini Yah ❀◕ ‿ ◕❀

Minggu, 09 Desember 2012

Miracle Love

Terik matahari terasa menyengat, namun sepoi angin  masih tetap terasa . Hiruk pikuk dan suara gaduh yang menjadi ciri khas sekolah di penjuru manapun, selalu terjadi setiap harinya .  Icha dan Indah pun asik dengan aktifitas masing-masing. Icha adalah siswi yang supel di Sekolah namun bisa terbilang cuek dengan orang yang tidak dekat dengannya. Sedangkan Indah adalah siswi yang hyperaktif. Icha dan Indah adalah teman akrab sejak mereka duduk di bangku SMP hingga sekarang mereka duduk di bangku SMA. Icha tengah asyik mendengarkan lagu dengan earphone yang menyantol di telinganya, sedangkan Indah asyik sendiri dengan makanan nya sambil menikmati detik-detik berakhirnya waktu istirahat ,

“Eh tadi katanya guru olahraga gak masuk loh!” seru Indah. Icha yang mendengar suara Indah pun melepas earphonenya.
“Ah masa’? Beneran Ndah? Bo’ong dosa loh!”
“Sumpeh! Tadi gue denger dari anak sebelah.”
“(Tersenyum) Bagus deh, jadi gak perlu ganti pakaian hehe.”
“Ah elu mah, males sepanjangan Cha “
“Haha itu tau.“ ujar Icha mencibir dan kemudian kembali menyantolkan earphone ke telinganya.



Icha tengah asik mendengarkan lagu “adele-someone like you” sedangkan Indah sibuk mengotak ngatik gadgets miliknya.

“Weii ganti pakean buruan! Guru olahraga dateng, cepet ye jangan lama!” Suara melengking khas ketua kelas si Ejak namanya, membuat Icha harus kembali melepas earphonenya.

“Tuh Ndah , kata elu tadi kagak ada huh!” keluh Icha.
“Yaa maap, gue kan kagak tau Cha.”
“Elu sih denger gosip mulu, fakta dong yang di cari,” gerutu Icha.
“Yee maap Mak Lampir! Kita kan manusia, khilaf gitu.”
“Iye-iye”

Siswa-siswi lain sudah berganti pakaian, tetapi kedua sahabat akrab ini masih saja sibuk ngedumel di kelas. Dengan langkah terpaksa Icha dan Indah pun bergerak keruang ganti. Parahnya ruang ganti dan toilet penuh. Alhasil mereka berdua mencari tempat lain.

“Cha ke lantai atas aja yuk! Di sebelah tangga dekat kelas 10.B kan ada toilet yang gak di pake.”
“Parah lu Ndah! Itu toilet ga di pake, mau di embat juga?”
“Yaaa dari pada kita telat ke lapangan.“
“Ya udah deh iya..“ jawab icha agak ragu.

Mereka pun segera ke lantai atas. Memasuki lorong toilet, suasana masih ramai sehingga keadaan tidak begitu menegangkan seperti bertemu dengan guru kimia yang killer banget. Indah pun masuk ke dalam toilet tersebut. Suasana pengap karena fentilasi yang ada disana hanya sekitar 5 cm.

“Buruan Cha mepet nih waktunya!” ucap Indah yang melihat Icha masih berdiri di ambang pintu.
“Iya, Bawel amat sih!” 

Icha pun masuk kedalam toilet dan menutup pintu toilet yang sedikit seret, mungkin karena terlalu lama tidak dipakai .
Icha dan Indah mulai mengganti pakaian. Suasana sepi mulai menyeruak kesegala sudut ruangan, mungkin karena jam belajar sudah mulai berjalan. Karena keadaan itu, Icha mempercepat mengganti pakaian, sedangkan Indah sibuk membenarkan segala atribut yang di pakainya.

“Heh neng geulis ribet amat sih! cepetan dong, lama banget. Ga usah dandan deh, elu mah udah cantik.” goda icha
“Eh Mak Cerewet, sabar dikit napa?” grutu indah. Icha hanya tertawa.


  Icha memegang gagang pintu dan mencoba membuka pintu tersebut.
 Icha hanya terdiam, kemudian menatap Indah yang masih asyik membenarkan dandanannya.


“Kenapa Cha?” tanya Indah heran.
“Ndah, pintu ga bisa di buka!” jawab Icha dengan suara panik dan mencoba membuka pintu lagi.


Indah pun langsung menghampiri Icha dan ikut mencoba membuka pintu. Dan dasar sial! Pintu dalam posisi terkunci. Entah bagaimana hal itu bisa terjadi. Padahal pintu itu sama sekali tidak  memiliki lubang kunci.
Icha sibuk mengotak-ngatik gadgets yang ia bawa dan mencoba menghubungi teman-temannya. Tetapi tidak bisa. Indah panik, Ia menarik paksa gagang pintu hinggs gagang pintu itu terlepas. Dan hal itu membuat keadaan semakin panik saja. Indah dan Icha berteriak sekencang-kencangnya meminta pertolongan namun tak ada jawaban.
Mereka berteriak sekencang-kencangnya dan tetap mengotak-ngatik gadgets yang mereka bawa, berharap ada yang membaca sms dan segera mengeluarkan mereka darisana. Icha menggedor-gedor pintu, Indah menaiki bak mandi dan menggedor fentilasi berharap ada yang mendengar mereka yang terperangkap dalam toilet yang menyeramkan dan bagaikan kuburan itu.
 terdengar dari kejauhan ada yang mendekat ke arah ruang toilet ini icha dan indah pun sontak menjerit
“ Tolong, tolonggg siapapun disana tolong kita!!”

 icha menggedor pintu memberi isyarat bahwa di toilet ini ada orang yang hampir mati terperangkap  icha dan indah pun sempat putus asa , karena suara tadi menghilang sejenak lalu suara dari luar terdengar kembali
“Siapa di dalam ?” terdengar suara cowok dari luar entah siapa
“Tolong kami terkunci di ruangan ini tolong!?” jawab icha panik .
“iya kalian yang di dalam mundur jangan di dekat pintu” jawab cowok itu 
“iya!!” jawab icha dan indah.
suara tadi berbeda dengan cowok yang pertama berarti ada 2 cowok yang berada di luar sana, icha dan indah pun menjauh dari pintu . sekali dua kali pintu belum bisa di buka “sudah sini biar gue yang coba” ujar salah satu dari mereka entah siapa dan yang mana dan dggaaaarr!!! ”
 bunyi pintu yang terbuka paksa dengan suara keras dan begitu kuat mebuat patah kayu penyangga.
 icha dan indah menatap 2 cowok di depannya dan mencoba memicingkan matanya yang jelas-jelas  sudah berkaca mata dan mulai beranjak pergi dari tempat kejadian perkara .  icha dan indah pun langsung keluar dan mengucap kan terima kasih , terima kasih entah berapa kali mereka mengucapkan itu namun terdengar banyak sekali , kedua cowok itu hanya tersenyum kecil entah apa maksud senyum itu tapi semua tak berarti ,
 yang berarti adalah icha dan indah selamat dari toilet maut itu . icha dan indah masuk ke kelas yang sudah tak berpenghuni karena penghuni kelas sudah di bawah kedua laki-laki itu duduk di pinggiran tangga penghubung kelas 10.B ke ruangan multimedia dengan malu-malu icha mengucapkan terima kasih begitu pun indah yang ikut nimbrung melengkingkan suaranya
“Terima kasih yah” ujar icha tersenyum. ,
 “makasih yah”  tambah indah
“ iya sama-sama lain kali jangan sampe ke kunci lagi” ujar cowok berkaca mata sambil cekikikan kecil
yang satu lagi hanya tersenyum dan tertawa kecil entah apa arti senyuman itu , icha dan indah bergegas kebawah dan o’ow Pak Bopak sudah siap dengan tangan bekecak pinggang memerhatikan mereka dari atas
“Nah loh cha mampus deh kita”
“Sial banget ih , iya deh kita tetep kebawah apapun yang terjadi kita jelasin yang terjadi”
“Okeh !”
Dengan ngos-ngosan icha dan indah pun berlari menghadap pak Bopak
“dari mana saja kalian sudah  lewat setengah jam” memperlihatkan jam klasiknya
“anu pak ini pak , ehm itu pak..”jawab indah masih menarik napas untuk melanjutkan perkataan yang tertahan
“anu ini itu apaan ?!” tanya pak bopak heran
“itu pak , kami tadi kekunci di toilet atas” ujar icha santai
“kok bisa , dimana ?” tanya pak bopak heran
“diruang toilet yang gak di pakek , di sebelah tangga lantai dua pak” jawab indah
“Oh disana makanya lain kali hati-hati silahkan kelapangan voli sekarang”
Untunglah pak bopak masih berbaik hati terhadap kami , sesampai di lapangan voli icha dan indah pun menghampiri teman-teman
 “ Eh elu-elu pada kemana aja kenapa gak bisa di hubungi semua”
“Nah loh  hape-hape kan pada di kelas semua ndah” jawab ejak
“Oh pantesan , elu pada gak tau kami berdua hampir mati tuh di toilet deket tangga lantai dua”   jawab icha
“Nah kok bisa? Gimana bisa gitu”  tanya Fanesa
“yah gak tau tuh pintu kenapa bisa terkunci padahal tuh pintu ga ada kunci Cuma seret doang  padahal” jawab icha
“untung ada dua cowok yang nyelametin kami kayak di film drama romance di tv yakh” ujar indah tertawa
“Hahaha Ya ampun cha, ndah , sabar yah untung sekarnag elu gak kenapa-napa ?”
teman-teman pun ikut tertawa walaupun dengan muka yang masih bertanya-tanya
 tiba-tiba
“ada apa nih?” ujar siska heran
“kita berdua tadi terkunci di ruang toilet atas terus ada yang nolong kita sis, 2 cowok kayaknya dari kelas 10.B bener gak cha ?” jawab indah tersenyum
“ehmm iyah tuh kayaknya soalnya mereka duduk di tangga disamping kelas 10.B?”
“Oh gitu , biasa aja tuh” jawab siska seenaknya lalu pergi
Icha , indah dan teman-teman pun hanya terdiam mendengar perkataan siska .
icha dan indah pun hanya saling menatap heran hal seperti itu dianggap nya biasa saja .
pertanyaan temen-temen yang langsung ikut nimbrung ngedenger icha dan indah terkunci di

toilet tadi, membuat  icha dan indah pun melupakan perkataan itu walaupun masih tetap terbayang lalu bingung menjelaskan kepada teman-teman indah pun kembali menjelaskan dengan lantang nya icha hanya menjawab dan menambahkan ucapan indah yang ribet banget kayak dandanannya tiap hari ,
Icha meletakkan novel yang telah ia baca dan membereskan rak buku di meja belajarnya
lalu menghempaskan tubuh di tempat tidur
“Siapa gerangan yang menyelamatkan aku tadi” tanya icha dalam hati , “semoga aku bisa mengenalnya suatu saat nanti” ucap icha dalam hati sambil memerhatikan langit-langit kamarnya , icha mengingat-ingat wajah 2 cowok yang menyelamatkan dia dan indah lalu terlelap dalam mimpi indah nya

*Keesokan harinya
“Haii cha ,” ujar indah
“Hai ndah” lalu tersenyum
“Eh nama tuh anak yang kemarin nyelametin kita Ricky dan Reno nama yg pakek kaca mata itu cha keren yah tuh cowok kece badai ?”
“Elu tau dari mana ndah ah elu pasti dapet gosip bkn fakta nih yah”
“Ah elu mah serius gue tadi gue nanya ama Endah anak 10.B temen kita SMP”
“Oh iya yah wah gitu yah reno dong pilihan elu itu” goda icha
“iya dong , elu sih ricky hehe”
“Emang kenapa masalah buat elu?
“Eheheh ga kok , kece badai juga tuh ricky”
Icha hanya tersenyum karena dia masih menjaga perasaan nya agar tak berlarut untuk memerhatikan ricky , dan melupakan semua perasaan dan keadaan yang pernah membuat ia bernostalgia dengan cinta semunya yang tak terbalas di masa lalu dengan cinta pertamanya dan tak ingin terjebak lagi dengan keadaan yang sama , keadaan yang membuat ia lupa dengan keadaan yang nyata.
Hari berganti hari semua ke kaguman itu tidak pernah icha ingat, dan menjalankan hari-harinya seperti biasa cuek dan jutek walaupun ricky dan reno beda 1 lokal dengan nya icha sering melihat kedua cowok itu bersama teman-temannya duduk di tangga lokal 10.B dan semuanya biasa saja seolah tidak pernah terjadi apa-apa , yang icha ketahui bahwa ricky mempunyai pacar bernama  Fina, icha pun tetap menganggap itu hal yang lumrah
Pada suatu hari , icha dan indah memerhatikan tingkah siska yang sedang berbunga-bunga menyebutkan nama “Pangeran” entah siapa yang ia maksud dengan pangeran itu tingkah siska yang berlebihan itu kadang membuat geli , ada-ada saja tingkahnya memamerkan pangeran nya dan parahnya lagi pangeran itu adalah “Ricky” orang yang telah meyelamatkan dirinya dan indah , icha dan indah pun hanya bisa tersenyum dan tak pernah mengatakan kepada siska yang mereka ketahui memiliki level lebih tinggi dari icha dan indah membiarkan iya memamerkan orang yang bukan miliknya , mengagumi orang yang telah ia jawab dengan” biasa saja” yang seharusnya icha dan indah yang menganggap ricky begitupun reno adalah pangeran penyelamat mereka berdua .
Galau dan semacam nya semua orang pasti mengetahui perasaan siska  walaupun icha dan indah pun sudah tidak mau tau dan  mungkin sudah melupakan tragedi itu dan menyimpannya sendiri.
*Kenaikan kelas
terdengar suara musik  tanda pesan masuk
“cha elu masuk kelas 11.A Sastra Bahasa”
icha yang sedang di perjalanan membaca pesan masuk dari indah , karena icha sedang krisis moneter ia tidak bisa membalas SMS indah dan hanya tersenyum sesampai di sekolah icha segera menuju papan informasi dan benar iya masuk kelas 11.A Sastra Bahasa lalu icha mengecek nama-nama dan ternyata , “Hah Ricky A. Maulana ini kan Ricky?” tanya icha dalam hati lalu meneruskan kebawah
“ Reno Muchtar ini Reno 10.B kan?” tanya icha kepada vicky temannya
“ iyah cha , ini reno dari 10.B”
“dan ini juga Ricky dari 10.B kan ky ?”
“Iyah cha emang kenapa?” tanya vicky heran
“Oh ga apa-apa ky makasih yah”
“Iyah cha”
Lalu iya pulang dan melakukan kegiatan penyegaran mata dengan membaca novel yang belum iya selesaikan tetapi icha terpikir tentang perasaannya
Oh my god! gue sekelas sama 2 cowok ini ya tuhan engkau mendengar doa ku waktu itu , icha tersenyum hingga lupa mencari indah , indah yang sekarang sudah memiliki kekasih bernama “Wendy Pratama”  sedangkan Icha sedang ber single ria setelah Putus dengan kekasih nya yang sudah tak sejalan lagi dengan icha karena jarak yang memisahkan mereka , cukup lama 2 tahun berpacaran dengan “Agung Purnama” dan mengalami kisah manis , pahit bersama namun harus kandas dengan ketidak harmonisan , Icha yang memiliki perasaan yang sangat peka sedangkan Agung adalah orang yang mudah tersinggung dan banyak hal yang membuat Icha memilih berhenti mencintai karena cintanya menghilang dengan seiring berlalu nya waktu dengan ketidak pedulian agung dengan perhatian yang icha berikan yang membuat icha tak bisa lagi menahan betapa sakitnya tidak di perdulikan terhadap  perhatian  untuk masa depan agung kedepannya pun telah di abaikan.” icha pun menangis tanpa tersadar”

*Tahun ajaran baru
Icha terbangun dari tidurnya melihat segelintir sinar yang masuk keruang kamarnya , icha pun beranjak dari tempat tidur dan membuka jendela kamarnya lalu tersenyum , melihat kicau burung merpati di pohon depan rumahnya , icha memerhatikan kegiatan yang mulai di lakukan rutinitas para tetangga nya
Waktunya Move on buat icha walaupun sulit icha tetap melalui hari-hari sendiri dengan apa adanya icha terkadang iri melihat teman-temannya dekat bisa bercengkrama bersama pacarnya satu sekolah satu  tempat yang sama icha hanya dapat tersenyum melihat kejadian yang sering ia lihat di sekolah icha pun sudah jarang melihat indah yang sibuk dengan urusannya di kelas 11.IPA 1 dan indah melupakan icha yang jauh dari lokalnya awal tahun pelajaran baru indah masih sering menghubungi icha tapi bulan yang lain iya sudah tidak lagi , dia sibuk dengan urusannya sendiri dan hanya menghubungi dan datang ke icha saat ia butuh icha , icha hanya tersenyum melihat kelakuan indah terhadapnya iya terus menoba sabar menghadapi teman nya yang seperti ini hingga pada akhirnya icha pun tidak bisa menahan sabar di hatinya icha pun tidak pernah lagi menghubungi indah karena indah tidak pernah ada saat icha membutuhkan bantuan sedangkan icha selalu berusaha ada di samping indah , dan mendengarkan curhatan indah yang terkadang melampiaskan amarahnya ke icha , kesabaran itu sudah hilang icha memutuskan berjalan tanpa indah walaupun di benak icha tak pernah bermaksud meninggalkan dan menjauh dari indah .
“Cha , bangun udh jam 05.30 mandi  habis itu sarapan !” teriak ibu dari luar
“iya buk , sebentar..”
Icha pun bersiap-siap untuk memijakkan kakinya di tahun pelajaran yang baru ini , semuanya sudah ia selesaikan , sarapan pun sudah icha lakukan , icha pun berangkat bersama ayah nya yang bekerja tak jauh dari sekolah nya .
Icha pun sampai tepat pukul 06.50 , butuh 10 menit untuk mencari bangku tempat duduk barunya dan iya kembali move on kembali beradaptasi dengan teman-teman baru walaupun ada sebagian teman yang sama di kelas 10.C kemarin , icha pun berkenalan dengan apa adanya dan seperti diri nya biasa nya , dan alhasil teman-teman cukup menikmati kehadiran ku sebagai teman barunya begitu pun Reno yang duduk persis di belakang icha , entah dari mana dan bagaimana semuanya di lalui dengan sendirinya untuk berkenalan dengan mereka  semua , kegiatan belajar pun sudah di lalui dengan baik , semuanya baik-baik saja begitu pun dengan ricky , icha dan ricky hanya saling mengenal dan sebatas teman yang kenal pada dasarnya dan seperti teman sekelas pada umumnya  .
kecelakaan pun dialami oleh icha dan adik kelasnya amira yang hendak pulang dari sekolah di perjalanan icha dan amira.

“dek hati-hati yah ?” ucap  icha
“iya kak tenang aja gue udah ahli kok?”
“iya deh ahli banget yah sampe ngalahin rossi” lawak icha
“haha kaka bisa aja , kak kita isi bensin dulu nih bensin udah sekarat”
“oke dek , elu ada uang gak entar kaka bayarin nih” merogoh tas nya
“eh gak usah kak ada kok tenang aja”
“oke deh”
Setelah mengisi bensin icha dan amira pun melaju menuju persimpangan dan hendak membelok ke ruas jalan berlawanan arah, amira pun kehilangan keseimbangan dan drakkkkkk ! icha dan indah pun terjatuh terpental cukup jauh icha merasakan tubuhnya sudah tidak dapat bergerak begitupun amira , icha pun mencoba bergerak dan mendekati amira yang kesulitan bernapas , orang-orang pun membantu icha dan amira yang terguling di tengah jalan , icha pun berusaha menguatkan badan untuk berdiri dan mengangkat amira yang terlemas parah

 “dek kamu gak apa-apa?” ucap icha cemas
“sulit na.. na napas kak” jawab amira terbata-bata

icha pun mencoba memijit ruas tubuh bagian belakang amira dan untungnya itu dapat menolong , orang-orang pun segera menelpon seseorang untuk memanggilkan ambulance namun amira mencegah icha pun tak dapat berkutik apa-apa lagi karena merasakan sakit disekujur tubuh bagian kanan nya , setelah keadaan agak memulih dan merasa bagian tubuh masih bisa digerakkan kami mengkuatkan diri berdiri dan tetap melanjutkan pulang ,dalam keadaan masih meringis ,
 selama di perjalanan icha tetap was-was takut terjadi apa-apa pada amira dan untungnya icha dan amira sampai dengan keadaan sehat wal’afiat sesampai diruamah ibuk pun khawatir dengan keadaan icha yang tergontai berjalan icha pun langsung di bawa ke kamar dan ibu mencemaskan keadaan anaknya ini , sedangkan amira bertahan dan pulang kerumahnya pula , sesmpai dirumah icha menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya dan memberitahukan kepada teman di kelasnya via SMS , dan setelah icha beristirahat handphone berbunyi nomor tak dikenal menghubungi
 “siapa ini ,?”icha bertanya dalam hati dengan sedikit cemas icha mengangkat telepon
“hallo?”
” hallo icha , kamu dimana sekarang?”
 “dirumah, ini siapa ?”
“ini ricky ,” berdetak jantung icha dan icha pun tersenyum
“oh ricky, kenapa?” 
“katanya kamu kecelakaan?”
“gimana keadaan kamu sekarang?” suara yang berbeda terdengar ini siapa ?
” tanya icha heran
“ini reno cha ,?”
“oh gue baik-baik aja Cuma badan gue sebelah kanan pada sakit semua”
“oh gitu sabar yah kirain elu masih di jalan kalo elu masih dijalan mau gue anterin pulang?”kata reno sambil cekikikan
“hehe iya deh”  
“Udah dulu ya cha gue ama reno lagi dijalan nih entar disambung lagi” ucap ricky
“oh iya hati-hati yah”
“oke”
Icha pun tersenyum dan mengingat kejadian yang di alami nya waktu di kelas 10 kemarin dan kejadian yang seperti ini membuat icha teringat dan membuat kejadian ini seperti memang di rencanakan tuhan untuknya “oh tuhan terima kasih” kata icha dalam hati  , begitu pun agung ikut bersimpati dengan keadaan icha sore harinya ia datang kerumah icha dan sengaja menjenguk icha , icha pun meminta agung mengantarkannya ke rumah Amira karena ia khawatir dengan keadaan amira , agung pun dengan senang hati mengantarkannya walaupun icha di temani Surya , Surya anak dari teman akrab orangtua ku sebagai alasan aku pergi bersama agung walaupun icha sudah tak memiliki ikatan apapun dengan Agung tetapi icha tetap menjaga hubungannya denga agung walaupun pada akhirnya icha dan agung harus menjauh karena agung tidak menyukai icha dekat dengan lelaki lain . entah apapun itu icha pun menganggap itu hal biasa sedangkan icha tak memiliki perasaan yang sama icha hanya mnganggap ia sebagai kakak dan tetap menjaga jarak karena dia kakak yang pernah ia cintai dan di cintai agung agar , agung dapat menjaga jarak bahwasanya dia hanya sekedar mantan dan sekarang hanya teman biasa
Setelah pulang dari menjenguk amira ichapun kembali membaringkan tubuhnya dengan perlahan-lahan dan memeriksa nomor  tersebut dan berpikir ini “nomor ricky atau reno yah ?” apa gue SMS-in aja nih nomor yah ? ehmm tapi gak enak ah” pertanyaan menghampiri pikiran icha “iya udah deh gue Smsin aja”  lalu mulai mengetik
 “Maaf ini nomor siapa ? Ricky atau Reno ?”
“Ini nomor ricky , cha
J” jawaban dari nomor tersebut.
  icha pun tersenyum  “Oh ricky , iya deh”
“Save yah nomor gue ?” 
“oke deh tenang aja gue save kok
J
Lalu komunikasi icha dan ricky pun mulai hangat dan akrab , padahal icha adalah orang yang cuek begitupun penilaian icha terhadap ricky yang ternyata  adalah orang yang asyik , dan nyambung  mereka saling terbuka seperti selayaknya teman.
Hubungan icha dan ricky pun makin dekat namun disitu lah mulai konflik kembali
Siska cemburu dengan kedekatan Icha dan Ricky , Icha mencoba meminta maaf dgn Siska karena icha masih menghargai perasaan Siska yang icha kira memiliki hubungan special dengan Ricky setelah ditanya-tanya semuanya nihil hal kedekatan mereka tak sedekat yang di kira , Ricky hanya menganggap Siska teman dan Ricky tidak pernah menganggap itu lebih karena semua di mula tidak sengaja dengan kejahilan ricky bersama teman-temannya dan ia malah menjadi orang yang siska sukai , konflik demi konflik terjadi , dari penghinaan dan cacian serta fitnah kedekatan icha dan ricky entah mengapa sejak kejadian konflik-konflik tersebut keakraban icha dan ricky malah makin bertambah icha pun menerka-nerka perasaan nya “apakah ini cinta?” tanya icha dalam hati dan semua menjadi nyata ketika , ricky mulai menunjukkan perhatian lebihnya terhadap icha yang bisa membuat icha mabuk kepayang oleh dengan namanya cinta ..
semua fitnah , cacian , kritikan , hingga kata-kata kasar , semua icha dengar entah mengapa orang tega mencemooh dirinya padahal dirinya tidak pernah sedikitpun mengusik kehidupan mereka , icha pun tidak mengusik siska selama ini karena icha tau bahwa siska bukan siapa-siapa dan tak pernah dianggap sebagai apa di mata ricky , hanya” teman”. semuanya icha dan ricky jalani hingga konflik lain terjadi bertubi-tubi semuanya di awali dari kedekatan icha dan ricky yang seperti pacaran . hingga penghack kan jejaring sosial Facebook dan Twitter Ricky yang sampai detik ini tak terungkap.
malam ini di perjelas semuanya ternyata ricky tidak mau mengungkapkan perasaannya terhadap icha,  semua itu  karena iya terjebak dengan tiga cinta sekaligus ia harus memilih itu karena perbuatan nya , icha pun berniat menjauh dan pergi meninggalkan ricky ia takut perasaannya semakin menjadi , semakin menjadi , menjadi cinta yang seutuhnya . icha pun kecewa pada saat itu dan harus mencoba menata lagi perasaannya yang baru ia sadari bahwa itu cinta yang sesungguhnya . icha mencoba pergi , namun ricky tetap menahan icha agar untuk tetap ada di dekatnya ia tidak ingin kehilangan icha entah apa alasannya , icha pun menangis  di sela hujan malam ini mencoba menguatkan diri  hembusan angin malam pun membuat sesak relung hati icha , entah berapa lama ia dekat  dengan ricky sehingga ia menangis begitu terisak , Nada dering SMS berbunyi icha pun harus menahan rasa ini dan mencoba tegar dan tetap bertahan dalam kesakitan diujung hancurnya perasaan yang sudah hampir berantakan bagai butiran debu

“cha jangan pergi! gue gak mau kehilangan elu”
“gue ngalah ky, elu pilih diantara mereka berdua aja  gue gak apa-apa gue bisa kok :’) ”
“tapi gue udah jujur sama mereka dan mereka mau ninggalin gue cha , Cuma elu yang bertahan dan tetep nemenin gue
L
“kenapa ?pilih mereka aja jangan gue :’(“
“gue milih elu cha , gue udah pilih elu
L
Derai air mata icha pun tak terhenti dengan berterusnya SMS ricky yang  memberikan ruang hatinya untuk di miliki icha sepenuhnya tanpa ada orang lain yang sama sekali tidak Ricky perbolehkan lagi masuk dihatinya .
“Ricky gue sadar , gue jatuh cinta sama elu ., gue sadar gue sayang banget sama elu, gue sadar gue butuh loh gue juga ga mau kehilangan elu!!” Jerit icha di tengah hujan deras memekik bersamaan suara petir menggelegar , air mata icha yang membasahi pipinya membuat  mata icha sembab karena menangis semalam suntuk..


keesokan harinya ricky hanya dapat memperhatikan icha dari jarak yang berjauhan ricky tak sanggup menatap icha begitupun icha mereka berdua bagaikan terpisah oleh kabut tebal tak dapat merasa melihatpun tak bisa ..namun icha mencoba berdiri dan mulai menjalani harinya seperti biasa, ia mencoba tersenyum terhadap semua permasalahannya , icha dan ricky pun tak bisa saling berjauhan mungkin cinta telah mengikat kedua nya hingga tak ingin sekali menjauh ,
kedekatan mereka pun seperti biasanya penuh dengan tawa dan senyuman , mereka berdua tak peduli cemoohan dan hinaan dari orang-orang sekitar dengan kedekatan mereka dan semua caci maki , olokan dan pengucilan siska terhadapnya , icha pun tak pernah memulai semuanya pertengkaran permusuhan semuanya mereka memulai , icha hanya menjalankan apa yang menurut ia benar dengan semua bukti yang ia ketahui , menjalani semua dengan bukti-bukti bukan emosi dan pengkompor-kompor hubungan dan begitupun perusak semuanya sudah menjadi angin lalu buat icha dan ricky yang terpenting sekarang icha dan ricky menjalani kehidupan mereka seperti adanya mereka tidak di buat-buat dan apa adanya , biarkan orang menilai mereka dari jarak kejauhan dan memainkan perasaan mereka sendiri tanpa meneliti dari jarak yang dekat agar mendapatkan bukti yang akurat icha lalu tersenyum memandang sekitar suasana taman kota yang indah ini sambil menatap ricky
 “ah sudahlah mereka belum mengenal kita seutuhnya wajar ia berkata seperti itu tentang aku
J” ucap icha kepada ricky
“iyah cha ini kita dan hubungan kita , tak ada yang bisa pisahkan kita.  dan aku mencintaimu ? maukah kamu menjadi kekasihku ? selamanya ?
J
“Hmmmm aku pun begitu , iya aku mau selamanya
J 
“Aku menyukaimu sejak dulu dan aku ingin kamu berjanji takkan meninggalkan aku?”
“Iyah aku janji ky
J
menggenggam tangan erat-erat lalu saling mengikat jari kelingking

SELESAI
karya : putri ramadisna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar